SAJAK - SEPUCUK SURAT DARI HATI

Aku merasa, aku harus mengirim surat ini untuk memberitahukan kepadamu bahwa aku mencintai dan memperhatikan kamu. Aku melihatmu kemarin saat kamu berjalan dengan teman-temanmu. Aku menunggu sepanjang hari, mengharapkan kamu mau berbicara dengan aku juga.

Pada waktu senja, aku minta Tuhan memberikan kamu matahari terbenam untuk mengakhiri harimu. Dan kuminta Tuhan memberikan kamu angin yang sejuk untuk kamu beristirahat. Dan aku menunggumu, tapi kamu tidak pernah datang. Aku sedih, tetapi aku mencintaimu. Aku ingin menjagamu, aku ingin selalu menyambutmu karena aku adalah bagian dari dirimu. Aku sangat mengasihimu, kasihku ! Kau sangat berharga untukku ! Aku sentuh hatimu dengan kasih yang sempurna. Sungguh kau terlihat indah bagiku. Kurelakan segala-galanya karena kamu sangatlah berharga. Kau terlalu berharga kasihku, sangat berharga !

Aku melihat kamu tertidur kemarin malam dan aku ingin menyentuh keningmu. Maka aku meminta Tuhan memberikan kamu terang bulan menyinari bantalmu dan wajahmu. Aku menunggu lagi. Aku ingin kamu cepat bangun, supaya aku bisa bicara denganmu.
Aku mempunyai banyak pemberian untukmu. Tetapi kamu terlambat bangun keesokan harinya dan cepat-cepat melaksanakan semua kesibukkanmu tanpa menemui aku. Tak terasa air mataku pun menetes.

Hari ini kamu terlihat sedih dan seorang diri, tak seorang pun menghiraukanmu. Galau dan bimbang meliputimu, masa depan yang kelam suram selalu kau bayangkan. Ketakutan dan kecemasan, seakan tak ada harapan lagi. Ini menjadikan hatiku juga sedih dan sakit karena aku mengerti persoalanmu. Aku peduli padamu, tak akan pernah aku membiarkanmu seorang diri. Aku ingin bersamamu di tengah-tengah kesedihanmu. Aku mencintaimu, kasihku ! Janganlah takut, sebab aku selalu ada untukmu.

Kasihku untukmu lebih dalam dari samudera raya, lebih tinggi dari langit dan lebih besar dari kebutuhan-kebutuhan dalam hatimu. Kalau saja kamu mengetahuinya, betapa aku sangat merindukanmu.


Aku akan tetap menunggu. Aku akan tetap menunggu, karena aku mengasihimu. Aku sedang tidak meminta kepadamu, aku ingin bertanya kepadamu, berapa banyak kamu mengetahui tentang aku ? Apakah kamu benar-benar mengenal aku ? Apakah kamu benar-benar menginginkan aku ?

Comments