PUISI - PENGHUNI AIR

Plastik berbaris menari di atas air
Kaleng-kaleng merenangi sesusur hilir
Digoncang gelombang keruhkan pandangan mata
Merayu angin dibawa pergi kian kemari

Tangan-tangan jahil meninggalkan mereka
Dibuang setelah menjadi sepah-sepah
Tinggal dan tidur di sana dengan ramai
Bermain-main di atas putaran air

Banyak mata melihat di saat senja
Hanya sekedar menatap memandang saja
Dan kemudian pergi tinggalkan ludah
Merasa jijik dengan kotor yang meresah

Dari jembatan gantung kami beroleh pikir
Lalu mengambil karung terjun ke dalam air
Merapikan mereka dari serak-serak
Sebelum mereka menggumpal dan berkerak

Menunggu hanyalah menambah
Semakin bertambah dan berkembang biak
Kami datang dengan dua tangan terbuka
Sebelum alam murka dan muntahkan amarah

#YANLIS ALIM SANG PUTRA LASE
16 APRIL 14

Comments