PUISI - SECEPAT KILAT

Panas mencerca kulit
Membakar darah hingga mengering
Secepat kilat menghanguskan bumi
Cintamu pun begitu cepat berlalu

Hanya tinta ini yang menemani rasaku
Hanya tinta ini teman sejatiku
Yang memperhatikan keadaan hatiku
Yang mengerti sakit yang sedang kurasa

Kepergianmu tlah menjadi luka bagiku
Hidupku bagai raga tanpa nyawa
Bagaimana ku teruskan langkahku
Jika tak ada yang menopang jiwaku

Bukan melebih-lebihkan ...
Tapi nafasku bergantung di ujung lidahmu
Jantung ini tak akan berdetak lagi
Jika kau putuskan untuk memisahkan hati

#YANLIS ALIM SANG PUTRA LASE
14 SEPTEMBER 2013

Comments